
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia turut mempengaruhi berbagai aktifitas masyarakat. Sobat Adhyaksa, COVID-19 memaksa Indonesia dan dunia jungkir balik mengatasi pandemi Momentum ini harus dijadikan kebangkitan baru bagi Bangsa Indonesia dengan bertahan. Aneka beleid diterbitkan dan anggaran belanja negara dihitung ulang demi memenuhi kebutuhan negara. Serta Fasilitas dan alat kesehatan disebar ke seluruh Indonesia untuk menyelamatkan setiap nyawa.
Berbagai program diluncurkan untuk mengantisipasi krisis yang hadir seiring pandemi. Segenap pemerintah pusat dan daerah bergerak bersama dalam melindungi rakyatnya. Agar kesehatan pulih ekonomi negara pun dapat bangkit.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Yurianto mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yang terarah untuk penanganan COVID-19, salah satunya dengan menyiagakan pemerintahan tingkat desa untuk menjadi benteng pencegahan penularan COVID-19 yang mandiri.
“Dalam mengelola krisis ini, gas dan rem harus seimbang” ujar Presiden Jokowi, 21 Juli 2020.
pemerintah mengambil langkah cepat dengan menyiapkan lima langkah agar perekonomian nasional kembali positif. Pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.Belanja pemerintah diakui sebagai instrumen pengungkit pemulihan ekonomi. Di samping itu, sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus.
“Lewat belanja besar-besaran, permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit. Keempat, pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi. Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi.