Pimpinan Bulog Cabang Subang, Mita Aryani, saat memberikan penjelasan terkait temuan biji beras plastik, Jumat (02/10/2020) (Kompas.com/Farida) Sumber: news.detik.com

RES, ppa.go.id, 4 Oktober 2020

Bulog Cabang Subang melakukan penelusuran terkait adanya temuan beras bantuan bercampur plastik di beberapa desa Kecamatan Sukatani, Purwakarta. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Cabang Bulog Subang, Mita Aryani Pratiwi, pada hari Jumat (02/10/2020) di Purwakarta.

Mita menilai adanya temuan beras bercampur plastik ini telah merugikan pihak Bulog.

“Terkait penemuan tersebut dari Perum Bulog secara internal sedang menelusuri, karena dengan adanya berita tersebut juga kami dirugikan,” ujar Mita.

Menurutnya, pihak Bulog Subang optimis telah mengikuti seluruh aturan dan ketentuan yang berlaku untuk menyalurkan beras berkualitas dan berkuantitas dengan baik.

“Kami telah tetapkan ‘quality control management” yang bertugas memastikan kualitas beras sesuai standar kualitas yang berlaku,” kata Mita.

“Setelah melewati pengecekan kualitas beras medium oleh petugas pengawas kualitas di gudang, selanjutnya beras diserahkan kepada pengangkut atau transporter PT. BGR yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial untuk melakukan pendistribusiannya kepada KPM-PKH,” jelasnya.

Bulog Subang saat ini telah menerjunkan tim monitoring dan evaluasi untuk memastikan semua pelaksanaan program bantuan sosial di Kabupaten Subang dan Purwakarta berjalan dengan baik. Mita juga menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kantor wilayah hingga pusat.

Penelusuran internal yang dilakukan Bulog ini merupakan tindak lanjut dari adanya beras bantuan becampur plastik yang ditemukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta pada Kamis (01/10/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, jajaran Kejari  Purwakarta juga menemukan beras serupa dari dua Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH). Keduanya berasal dari dua desa berbeda di kecamatan yang sama yakni Sukatani.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, Andin Adyaksantoro, menjelaskan pihaknya telah melakukan penyisiran dan mengamankan beras bercampur plastik tersebut. Berdasarkan laporan dari masyarakat dan melalui pengecekkan oleh Kasie Intel secara langsung, beras plastik itu benar ditemukan kembali.

“Dalam dua hari ditemukan tiga karung beras pembagian PKH yang terdapat biji plastik didalamnya. Dua temuan yang baru ini beda desa dengan yang sebelumnya,” tutur Andin, Kamis (01/20/2020) lalu.

Menurut Andin, tidak menurup kemungkinan mereka akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari pihak yang mengantarkan hingga menyediakan beras itu.

“Kita masih dalami, apakah ada unsur merugikan negara atau tidak,” pungkasnya.

Menyikapi adanya temuan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi melakukan pengecekan langsung ke kantor Kejari Purwakarta. Hasilnya, Dedi menyebutkan jika kualitas beras itu di bawah medium karena berwarna kuning. Ia pun membenarkan adanya biji plastik didalamnya.

Kasus temuan beras bantuan sosial bercampur biji plastik kini tengah diproses pihak Kejari Purwakarta. Sementara itu, Bulog mengaku telah sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak Kejari Purwakarta.

Bulog Cabang Subang melalui Transporter PT BGR hingga saat ini telah melayani pengiriman beras medium BSB kepada 61.386 KPM-PKH atau sebanyak 1.841 ton.

Program Bantuan Sosial Beras (BSB) ini bertujuan untuk KPM-PKH di seluruh Indonesia agar kebutuhan pangan utama KPM-PKH tersebut yang saat ini terkena dampak Covid-19 bisa terpenuhi.

Warga yang menerima beras dengan kualitas yang tidak sesuai ketentuan dihimbau untuk menghubungi pendamping PKH, PT. BGR, atau menghubungi nomor layanan aduan Bulog, 082321255482. Beras medium BSB dengan kualitas dan kuantitas sesuai ketentuan akan dikirimkan kembali samapai ke KPM-PKH.

Leave a Reply